Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Hasil Ranjang

     Sudah ada sekian banyak detik,menit,jam,hari,bulan,terang bulan,martabak,gorengan,cilok,ehh waktu maksudnya hehe,sory efek belum sarapan pagi-pagi jadi inget makanan terus hehe,oke fokus-fokus!.     Sudah banyak canda tawa,bencana,konflik dan berbagai macam peristiwa lainnya.Ibu bapak dan orang ketiga terikasih sudah berjuang kini aku makin dewas,love you so much, aku sayang vanget sama kalian  ehh ini bukan candaan ya,sumpah bener-bener sama kalian!      Sekrang ada hal yang lebih dari pada itu ada seorang perempuan yang sangat peduli seperti mu ibu,dia marah ketika aku tidak makan,dia gelisah ketika aku tak bilang-bilang,dia cemburu ku dekat dengan yang lain padahal itu kan cuman sepeda,sepeda reot lagi udah reot di foto lagi wkwkwk,canda-canda pokoknya dia mirip spertimu bu dia sangat baik walupun tanpa gelar " baiq "(baiq adalah gelar bangsawan lombok,katanya sih).     Oiya aku punya banyak hoby lo Asal kalian tahu aja,jika tidak engkau mau tau ya sudahh t

Sejarah

Dan ia berkata "Banyak sekali yang membuka mataku belakangan ini. Bagaimana melihat sisi lain dari apa yang kudengar. Bukan sok tau atau apa, hanya saja sesekali memang menjebak harus dilakukan dengan cara yang sangat cerdik. Ini bertujuan hanya untuk tak spontan menuduh atau memvonis sebagaimana karakter  tempramen ala remaja masih saja menempeli. Membangun sinergi lalu mulai memecah beberapa karakter yang tak sesuai dengan sosial dengan cara yang sangat halus. Menuruti, mendekte hingga memaksa sesekali untuk ia hentikan kegilaannya. Merubah pola sok lembut untuk lebih resfect dan mengerti tuntutan kebanyakan. Tak selamanya lembut itu baik namun sesekali berubahlah menjadi monster. Dari sekikan yang kucoba lihat detail kutemukan tentang satu hal yang kurasa masuk akal yaitu kecendrungan-kecendrungan yang harus membuka satu sama lain, baik itu m.                 Intinya tak ada yang bakalan tettap termasuk bagaimana perasaan yang awalnya ingin membunuhmu menjadi kebencia

Kucintai Bahasamu

Kucintai  Bahasamu Akh…, Sederet kata baku itu mulai membuatku pusing bukan kepalang. Naskah yang sudah berbulan – bulan kususun rapi, berjibaku pada terik dan dini yang melelahkan tercoret tak bermakna. Pupus!!!! Letihku kian menjadi, bola mataku kian dalam dan kelopak mataku kian menghitam karena bergadang. Aku seolah tengah berada pada titik nol saat ini, dimana sudah tak ada lagi ide atau apalah yang seharusnya ada karena setidaknya hari ini harus fix dan besok pagi kami harus mengirim karya ilmiah yang sudah kurampungkan semenjak 3 bulan lalu, hanya saja tulisan ini terus saja mengganjalku. “Semuanya harus baku Anakda“. Ibu Animar dan pak Syamsul Wathoni selaku Pembina kepenulisan terus menggrayangiku dengan kata baku EYD.             “Boulsit, aku tak peduli kata baku itu apalagi EYD berdasarkan KBBI“ gerutuku dalam hati. Otakku kian menegang karena semenjak pulang sekolah kemarin pukul 15.00 aku telah duduk didepan computer, mengalahkan lelah dan kantuk, belum lagi lol